MAKALAH
PARASITOLOGI DAN VIROLOGI
VIRUS HIV/AIDS
O
L
E
H
Rian Kaidun (200933001)
Dosen Pengajar :
Selvana Tulandi, S.Si M.Si
Silvana Tumbel, S.Si M.Si
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena hanya oleh berkat dan rahkmat-Nya sajalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah PARASITOLOGI dan VIROLOGI tentang Virus HIV/AIDS ini dengan segala baiknya.
Terima kasih pula saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaiakan penulisan makalah saya ini.
Dan maksud dari penulisan makalah saya ini adalah sebagai penunjang dalam pemberian nilai tugas PARASITOLOGI dan VIROLOGI.
Kiranya dosen pengajar dapat memberikan nilai yang terbaik, sehingga segala tuntutan perkuliahan saya dapat terselesaikan dengan segala baiknya.
Juga diharapkan kriktik dan sarannya dari dosen serta teman-teman mahasiswa agar supaya makalah saya ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Tomohon, 18 April 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Batasan Masalah ............................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
1.4. Manfaat Penulisan .......................................................................... 1
1.5. Metode Penulisan ............................................................................ 1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2
1. Apa itu HIV dan Jenis-Jenisnya! ............................................................. 2
2. Sejarah Perjalanan Panjang HIV/AIDS ................................................. 2
3. Bagaimana HIV Menular ......................................................................... 4
4. Pengujian HIV ........................................................................................... 5
5. Bagaimana HIV Bekerja? ........................................................................ 6
6. Apa Itu AIDS? ........................................................................................... 7
7. Periode Jendela .......................................................................................... 7
8. Gaya Hidup Positif .................................................................................... 9
9. Pengobatan / Pencegahan ......................................................................... 9
BAB III : PENUTUP ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri untuk memproduksi kembali dirinya.
Asal dari HIV tidak jelas, penemuan kasus awal adalah dari sampel darah yang dikumpulkan tahun 1959 dari seorang laki–laki dari Kinshasa di Republik Demokrat Congo. Tidak diketahui bagaimana ia terinfeksi.
1.2. Batasan masalah
Penulisan makalah ini dibatasi oleh kurangnya penelitian di lapangan secara langsung karena terbatasnya objek penelitian.
1.3. Tujuan Penulisan
Adalah untuk mengetahui apa sebenarnya virus HIV/AIDS itu.
1.4. Manfaat Penulisan
Dapat memberikan informasi tentang Virus HIV/AIDS itu sendiri agar kita dapat melakukan pencegahan agar terjauh dari yang namanya HIV/AIDS.
1.5. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penysusunan makalah ini adalah berdasarkan kajian pustaka dan/atau berdasarkan sumber-sumber pengetahuan yang dapat diperoleh seperti media cetak dan/atau media elektronik.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
1. Apa itu HIV dan jenis–jenisnya!
HIV ( HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS ) Adalah virus yang dapat merusak sistim kekebalan tubuh manusia. HIV yang menginfeksi manusia ada 2 yaitu HIV-1 dan HIV-2, tetapi HIV-1 lebih ganas, sangat mudah bermutasi, dan lebih mudah menular.
HIV–1 mendominasi seluruh dunia dan bermutasi dengan sangat mudah. Keturunan yang berbeda–beda dari HIV–1 juga ada, mereka dapat dikategorikan dalam kelompok dan sub–jenis (clades). Terdapat dua kelompok, yaitu kelompok M dan O. Dalam kelompok M terdapat sekurang–kurangnya 10 sub–jenis yang dibedakan secara turun temurun. Ini adalah sub–jenis A–J. Sub–jenis B kebanyakan ditemukan di America, Japan, Australia, Karibia dan Eropa. Sub–jenis C ditemukan di Afrika Selatan dan India.
HIV–2 teridentifikasi pada tahun 1986 dan semula merata di Afrika Barat. Terdapat banyak kemiripan diantara HIV–1 dan HIV–2, contohnya adalah bahwa keduanya menular dengan cara yang sama, keduanya dihubungkan dengan infeksi–infeksi oportunistik dan AIDS yang serupa. Pada orang yang terinfeksi dengan HIV–2, ketidakmampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat berkembang lebih lambat dan lebih halus. Dibandingkan dengan orang yang terinfeksi dengan HIV–1, maka mereka yang terinfeksi dengan HIV–2 ditulari lebih awal dalam proses penularannya.
2. Sejarah Perjalanan Panjang HIV/AIDS
Situasi epidemi HIV/AIDS di dunia terus mengkhawatirkan. Penyakit ini telah membunuh lebih dari 25 juta manusia sejak tahun 1981. Jumlah tersebut merupakan setengah dari korban tewas dalam Perang Dunia II. Yang perlu dicatat, jumlah ini belum berhenti. Diperkirakan 33 juta orang di dunia hidup dengan HIV. Bagaimana perjalanan penyakit ini?
Sekitar tahun 1900, dari monyet ke manusia antara tahun 1884 dan 1924, di sebuah lokasi dekat Kinshasa di sebelah barat Afrika, seorang pemburu menembak simpanse. Sebagian darah hewan itu masuk ke dalam tubuh manusia, diduga melalui luka terbuka. Darah tersebut membawa virus yang tidak berbahaya untuk simpanse namun mematikan bagi manusia, itulah HIV. Virus ini menyebar lewat koloni manusia. Meski telah menimbulkan kematian, namun sebab kematian masih dianggap karena penyebab lain [namun itu bukanlah sesuatu yang pasti].
1981, kasus pertama dikenali pada bulan Juni, Center for Disease Control (CDC), Amerika Serikat, mempublikasikan laporan dari Los Angeles mengenai lima orang pria homoseksual yang sekarat karena PCP pneumonia. Kasus ini sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia yang memiliki sistem imun lengkap. Kini diketahui PCP merupakan infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada orang yang menderita AIDS. Di bulan Juli, CDC kembali melaporkan penyakit kanker kulit yang tidak biasa, yakni Kaposi sarcoma (KS), yang menyebabkan kematian pria muda yang sehat di New York City dan California.
1982
CDC menyebut penyakit baru itu disease acquired immune deficiency syndrome atau AIDS (sekumpulan gejala penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia). AIDS juga ditemui pada orang yang menderita hemofilia (gangguan pembekuan darah). Hal ini menguatkan dugaan para ilmuwan bahwa penyakit ini menyebar lewat infeksi dari darah yang terkontaminasi. Di tahun ini pula sekelompok pria gay membentuk organisasi pendampingan.
1983
- Luc Montagnier, peneliti dari Pasteur Institute dan Francoise Bare-Sinoussi mengisolasi virus dari kelenjar limfa yang bengkak dari pasien AIDS. Mereka menyebutnya lymphadenopathy-associated virus atau LAV. Kemudian peneliti Jay Levy mengisolasi ARV yang terkait dengan virus AIDS. Sebelum tahun 1986, semua ilmuwan sepakat menyebut virus ini HIV, human immunodeficiency virus.
- CDC memperingatkan AIDS menyebar lewat hubungan seks dan bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya.
1985
Mekanisme pengujian darah untuk menguji HIV diresmikan dan menjadi sarana skrining yang populer. Di tahun ini pula dilakukan konferensi internasional AIDS yang pertama.
1989
Para ilmuwan menemukan bahwa sebelum gejala AIDS timbul, HIV bisa mereplikasi secara luas dalam darah. Oleh karena itu target pengobatan HIV adalah menjaga agar HIV tetap rendah.
1991-1992
- Pita merah pertama kali diperkenalkan sebagai simbol solidaritas AIDS.
- Pemain basket Magic Johnson mengumumkan ia positif HIV.
- Vokalis grup band Queen, Freddy Mercury meninggal karena AIDS.
- AIDS menjadi penyebab utama kematian orang berusia 25-44 tahun di AS.
1996-1997
Sebuah penemuan besar dalam bidang AIDS. Peneliti David Ho, memperkenalkan highly active anti-retroviral therapy atau HAART yang bisa mengurangi jumlah virus HIV pada kadar yang tak bisa dideteksi, bahkan bisa mengusir virus ini dari tubuh. Nyatanya ia salah. Di kemudian hari diketahui bahwa HIV bersembunyi dalam sel dorman.
Sebuah penemuan besar dalam bidang AIDS. Peneliti David Ho, memperkenalkan highly active anti-retroviral therapy atau HAART yang bisa mengurangi jumlah virus HIV pada kadar yang tak bisa dideteksi, bahkan bisa mengusir virus ini dari tubuh. Nyatanya ia salah. Di kemudian hari diketahui bahwa HIV bersembunyi dalam sel dorman.
1998-2000
Para ahli mulai menyadari berbagai efek samping dari HAART. Para ilmuwan pun berusaha menemukan obat AIDS yang lebih kuat, aman, mudah, dan efektif. Namun hingga saat ini masih tetap belum ditemukan obat AIDS.
2003-2005
Pemerintah AS menggunakan industri video porno untuk menyebarluaskan pentingnya penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV.
2006-2007
- Perusahaan vaksin Merck's gagal dalam percobaan vaksin AIDS. Meski begitu kandidat vaksin lain terus diusahakan oleh berbagai perusahaan vaksin.
- UNAIDS merekomendasikan sunat pada pria setelah penelitian menunjukkan hal ini efektif mengurangi penularan HIV khususnya pada daerah yang rawan.
2008
- Infeksi HIV lebih banyak terjadi pada pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis.
- Luc Montagnier dan Francoise Barre-Sinoussi mendapat hadiah Nobel karena usahanya menemukan HIV.
- Lebih dari 33 juta orang hidup dengan HIV, 3 juta di antaranya mendapatkan terapi.
2009
AIDS masih jadi musuh bersama.
AIDS masih jadi musuh bersama.
Tetapi sejarah yang pasti tentang bagaimana manusia terkena penyakit HIV/AIDS sampai saat ini masih belum diketahui pasti dan jelas, Karena sampai saat ini semua prediksi tersebut hanya sampai pada prediksi belaka belum ada satupun yang dapat mempatenkan dan mengatakan pada manusia bagaimana sejara yang pasti dari manusia terkena penyakit ini.
3. Bagaimana HIV menular?
HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah.
· Virus tersebut menular melalui:
- Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah.
- Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
- Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi.
- Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui.
4. Pengujian HIV
Infeksi HIV dapat diketahui dengan pemeriksaan adanya antibodi HIV. Saat orang terinfeksi HIV maka tubuh akan mengeluarkan zat penangkal virus / kuman yang disebut antibodi. Adanya antibodi terhadap HIV dalam tubuh menunjukkan adanya infeksi virus tersebut. Pembentukan antibodi ini memerlukan waktu 3-8 minggu. Periode sebelum antibodi terbentuk dan dapat didetekksi dikenal dengan nama window period / periode jendela. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan sampel darah, air liur atau air seni. Diagnosis infeksi HIV harus dilakukan dengan hati hati karena dapat menimbulkan dampak yang besar pada orang yang di diagnosis.
- Pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan sampel darah, air liur atau air kencing.
- Pengujian yang cepat ada dan menyediakan suatu hasil diantara 10–20 menit. Suatu hasil positif biasanya menuntut suatu test konfirmatori lebih lanjut.
- Pengujian HIV harus dilakukan sejalan dengan bimbingan sebelum–selama–dan sesudahnya.
Ada 3 kemungkinan hasil yang akan terjadi, yaitu:
1. Hasil test negatif dan bukan dalam periode jendela. Hal ini bukan berarti bebas HIV bila masih ber perilaku resiko tinggi.
2. Hasil test negatif dan dalam periode jendela. Berarti ulang test tersebut 3 bulan kemudian untuk kepastian status HIV nya dan dalam pada itu ubah perilaku resiko tinggi.
3. Hasil test positif. Bukan berarti mati. Perlu konseling tentang pengobatan.
· Fase perkembangan HIV sampai menjadi AIDS
1. Infeksi utama (Seroconversion), dimana pengidap HIV tidak menyadari dengan segera bahwa mereka telah terinfeksi HIV.
2. Fase asimptomatik / fase tanpa gejala, dimana gejala tidak tampak tapi virus tetap aktif.
3. Fase simptomatik / fase gejala, dimana seseorang mulai merasa kurang sehat dan mengalami infeksi infeksi oportunistik yang bukan HIV, melainkan disebabkan oleh bakteri dan virus virus yang berada di sekitar kita.
4. AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, merupakan fase akhir.
5. Bagaimana HIV bekerja?
Untuk mengerti bagaimana virus tersebut bekerja, seseorang perlu mengerti bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja. Sistem kekebalan mempertahankan tubuh terhadap infeksi. Sistem ini terdiri dari
banyak jenis sel. Dari sel–sel tersebut sel T–helper sangat krusial karena ia mengkoordinasi semua sistem kekebalan sel lainnya. Sel T–helper memiliki protein pada permukaannya yang disebut CD4.
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI.
Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang.
Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel–sel yang terinfeksi dan mengantikan sel–sel yang telah hilang. Respons tersebut mendorong virus untuk menghasilkan kembali dirinya.
Jumlah normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehat adalah 800–1200 sel/ml kubik darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel–sel CD4+ T–nya terhitung dibawah 200, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi oportunistik.
Infeksi–infeksi oportunistik adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat infeksi–infeksi tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengidap HIV hal tersebut dapat menjadi fatal.
Tanpa perawatan, viral load, yang menunjuk pada jumlah relatif dari virus bebas bergerak didalam plasma darah, akan meningkat mencapai titik dimana tubuh tidak akan mampu melawannya.
6. Apa Itu AIDS?
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah fase terakhir dari infeksi HIV dan biasanya dicirikan oleh jumlah CD4 kurang dari 200.
AIDS bukanlah penyakit yang khusus melainkan kumpulan dari sejumlah penyakit yang mempengaruhi tubuh dimana sistem kekebalan yang melemah tidak dapat merespons.
· Infeksi yang sering terjadi:
1. Kandidiasis mulut - esofagus ( jamur yang timbul didaerah mulut dan tenggorok ).
2. T B C.
3. Infeksi sitomegalo virus
4. Ensefalitis toxoplasma
5. Radang paru ( Pneumonia P.carinii ).
6. Herpes Simplex.
7. Histoplasmosis paru.
· Kanker yang terkait dengan AIDS adalah:
1. Sarkoma Kaposi
2. Limfoma Malignum.
3. Kanker leher rahim.
· Gejala AIDS yang muncul:
1. Demam lama.
2. Batuk.
3. Penurunan berat badan.
4. Sariawan dan nyeri menelan.
5. Diare.
6. Sesak napas.
7. Pembesaran Kelenjar Getah Bening.
8. Penurunan kesadaran.
9. Gangguan penglihatan.
10. Gangguan syaraf / neuropati.
11. Gangguan ke otak / enselopati.
7. Periode Jendela
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
Apa gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):
Ø Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan